[Chapter] Hope – Chapter 04

Sudah beberapa hari sejak Tiffany terbangun, dia telah melakukan beberapa pelatihan sistem motorik mulai dari berlatih mengenggam hingga berlatih berjalan seperti saat ini. Seperti sekarang Jessica akan selalu berada di sampingnya selama Tiffany melakukan pelatihan. Untung saja dia sudah tidak bekerja di dunia hiburan sehingga dia tidak harus meninggalkan Tiffany demi schedule-nya. Bekerja dikantor sangat berbeda dengan bekerja didunia hiburan, karena tidak memiliki jadwal yang sangat padat dan bisa mengambil cuti. Sekarang Jesica bisa merasakan betapa tepatnya mengambil keputusan untuk beralih profesi.


HOPE

Chapter 04 – The Other Family

Jessica Jung, Tiffany Hwang, SNSD

Angst, Romance

Chapter 01 | Chapter 02 | Chapter 03


Tiffany mengalami kemajuan yang pesat, Jessica bisa merasakan bahwa kekasihnya memiliki keinginan untuk sembuh yang tinggi. Tanpa  sadar Jessica tersenyum melihat Tiffany yang sedang belajar berjalan dibimbing seorang perawat disampingnya. Benar – benar terlihat seperti bayi yang sedang belajar berjalan.

“Waaah, Miss Tiffany telah mengalami banyak kemajuan!” Perawat disampingnya sedikit berteriak melihat Tiffany sudah bisa berjalan beberapa langkah. Teriakan perawat itu membuat senyuman Jessica semakin lebar.

“Kalau begitu cukup sampai disini, kita lanjutkan besok.” Mendengar itu Jessica dengan cepat mendorong kursi roda disampingnya, menjemput Tiffany. Jessica membungkuk ke arah perawat sebelum akhirnya menggendong Tiffany dan di dudukkan ke kursi roda.

“Thank you.” Bisik Tiffany. Jessica yang berjongkok di depannya hanya tersenyum.

“Haus?” Tawar Jessica dan dijawab anggukan oleh kekasihnya. Dengan cepat Jessica mengambil botol minuman di tempat dia duduk tadi.

Selang beberapa menit setelah Tiffany minum Jessica mulai mendorong kursinya kearah kamar inap Tiffany

oOo

“FANY-YAH!!” Terdengar suara teriakan dari ruangan inap Tiffany, Padahal Jessica hanya baru membuka pintu bahkan belum sempat mendorong kursi Tiffany masuk kedalam kamarnya.

“OH MY, TIFFANY!” Teriakan kembali terdengar kali ini diikuti dengan seorang gadis berpostur tinggi berlari ke arah Tiffany. Dengan cepat gadis tinggi itu berjongkok dan memeluk tiffany lalu melepas pelukan dan memegang pipi Tiffany dengan kedua telapak tangannya kemudian memeluknya lagi lalu memegang pipi lagi dia mengulangi beberapa kali. Muka Tiffany si gadis malang yang mendapat perlakuan seperti itu terlihat sangat kebingungan.

“Yah! Tiang! Kau membuat Tiffany takut.” Jessica mulai mengomeli si ‘Tiang’

“Astaga, Tiffany Astaga, Aku sangat merindukanmu!” Si ‘tiang’ mengabaikan omelan Jessica mungkin juga bisa dikatakan dia juga mengabaikan kehadiran Jessica.

“Yah! Aku lebih tua darimu! Setidaknya sapa aku!” Jessica melanjutkan omelannya walaupun dia tau si ‘tiang’ akan mengabaikannya. Tak lama kemudian si ‘tiang’ mendorong Jessica kesamping dengan paksa dan mulai mengambil alih gagang dorongan kursi roda Tiffany lalu mendorongnya ke arah segerombolan gadis yang duduk di sofa.

“CHOI  SOOYOUNG!” Jessica mulai meledak membuat semua pengunjung di kamar Tiffany tertawa.

“Sabarlah Sica, kau tau sendiri bagaimana si tiang itu kalau sudah berhubungan dengan Tiffany.” Taeyeon mencoba menenangkan Jessica yang mulai naik darah walaupun sedetik kemudian dia mulai tertawa kembali. Mereka memang sangat suka menggoda Jessica.

“Fany-ah, dia adalah Choi Sooyoung mungkin kau bingung karena kau belum pernah bertemu dengannya.” Taeyeon menjelaskan identitas ‘orang asing’ di depan Tiffany.

“Ah, Kau tau alasan dia baru bisa menemuimu itu dia sedang sibuk mengurusi pernikahannya dengan Kyungho Oppa.” Lanjut Sunny yang duduk di samping Taeyeon.

“Maafkan aku, Fany-ah.” Gadis yang berjongkok di depan Tiffany tersenyum tipis merasa bersalah baru bisa mengunjunginya sekarang. Kalau saja dia tidak harus mengurusi pernikahannya mungkin dia adalah orang kedua yang Tiffany lihat setelah Jessica. Tiffany hanya bisa tersenyum, dia sangat senang keluarganya bertambah seorang lagi.

“Tiada maaf bagimu, Tiang.” Jessica menjawab permintaan maaf Sooyoung sambil berjalan menghampiri Tiffany.

“Diamlah kau, Jung.” Sooyoung kini menatap Jessica dengan menyipitkan matanya. Membuat seluaruh pengunjung termasuk pasien di dalam ruangan kembali tertawa melihat pertengkaran mereka.

oOo

“Bahkan dulu Yuri pernah berakting kesurupan demi manakuti Taeyeon.” Sela Sooyoung membuat semuanya tertawa kembali. Mereka sepertinya sedang bernostalgia sambil menceritakan kejadian – kejadian lucu masa lalu. Diantara mereka yang tertawa terlihat satu orang yang hanya tersenyum mendengarkan cerita mereka, dia merasa kasian pada dirinya hanya dia tidak bisa paham atau lebih tepatnya tidak bisa mengingat kejadian itu.

Mereka bercerita tentang bagaimana mereka bisa menjadi dekat seperti ini. Kini gadis yang duduk di kursi roda tahu bahwa mereka termasuk dia sendiri adalah anggota sebuah girlgroup bernama ‘Girls Generation’. Girlgroup yang bisa dibilang sangat terkenal di zamannya, tidak hanya di korea tetapi juga di jepang bahkan di seluruh dunia. Mereka debut pada tahun 2007, dan mulai memasuki masa keemasan pada tahun 2009.

Bercerita tentang mereka yang sering bertengkar antar member contohnya Hyoyeon dan Taeyeon pada backstage salah satu stasiun televisi, namun itulah yang membuat mereka bisa sedekat ini. Pada awal debut mereka tinggal bersama dalam sebuah dorm dan mulai berpisah beberapa tahun setelahnya.

Dan kini mereka sedang mengejar mimpi mereka masing – masing, menekuni bidang yang mereka sukai. Terjun kedunia akting atau melanjutkan menjadi penyanyi solo kecuali Jessica dan tentu saja Tiffany. Jessica membuang mimpinya dan beralih kedunia bisnis meninggalkan dunia entertaiment, sedangkan Tiffany seperti yang kita tau dia berganti profesi menjadi putri tidur yang menunggu keajaiban untuk bisa kembali terbangun.

Tiffany hanya bisa tersenyum mendengarkan cerita mereka, dia merasa seperti orang lain padahal dia juga mengalami ini semua. Mengapa dia harus seperti ini, mengapa dia harus melupakan kenangan itu. Padahal mereka berjuang bersama mewujudkan mimpi mereka tapi kenapa dia harus melupakan itu semua.

Sebuah tangan menggengam tangan Tiffany membuat pandangan Tiffany teralihkan, matanya kini bertemu dengan pemilik tangan. Jessica, tangannya digenggam oleh Jessica. Gadis yang lebih tua seperti paham apa yang sedang Tiffany rasakan saat mendengar cerita mereka. Tak sepatah katapun keluar dari bibir Jessica, namun genggaman tangannya seolah berkata ‘aku ada di sampingmu dan jangan pernah merasa sedih karena ini bukanlah salahmu’.

“Sica unnie, kau tidak bekerja?” Yoona tiba – tiba bertanya menghentikan momen ‘romantis’ antara Jessica dan Tiffany.

“Mentang – mentang CEO. Bukankah seorang CEO harusnya memberikan contoh yang baik pada pegawainya.” Timpal Yuri. Sebenarnya mereka tidak heran jika Jessica tidak bekerja mengingat kekasihnya baru saja bangun beberapa hari yang lalu.

“Diam kalian. Aku tau kalian sebenarnya iri, kalian tidak punya waktu banyak luang sepertiku.” Jessica menjawab dengan sedikit mengejek. Kalau bisa jujur jawaban Jessica memang sangat tepat. Andai mereka punya waktu banyak waktu luang maka mereka pasti akan sering mengunjungi Tiffany. Jessica sialan, bisa mengasilkan banyak uang tapi masih memiliki banyak waktu untuk Tiffany.

“Maaf, tapi kami bukan orang malas sepertimu.” Jawab Sunny tak mau kalah dengan jawaban Jessica membuat semua tertawa lagi kecuali Jessica yang merasa kalah dengan argumen ini.

oOo

Tiffany menatap atap yang di cat senada dengan dinding ruangannya, entah sudah berapa lama dia memandang keatas dia sampai lupa menghitung. Sepi, ruangan ini sangat sepi setelah ditinggal oleh ketujuh temannya. Tiffany memonyongkan bibir merindukan suasana ramai yang di ciptakan teman – temannya padahal baru tinggal beberapa jam saja oleh mereka.

Kalau saja Yoona tidak ada jadwal pembacaan skrip dramanya hari ini, Taeyeon tidak rekaman untuk album barunya dan yang lain tidak sibuk dengan jadwalnya individunya pasti mereka bisa mengobrol lebih lama lagi. Tapi Tiffany bisa apa, mereka juga punya dunia masing – masing.

Tiffany menghela nafas dan mengubah posisi tidurnya menyamping. Matanya tertuju pada gadis yang tertidur dalam posisi duduk di kursi kecil di sampingnya dengan tangan dan kepala bersandar di pinggiran ranjang milik Tiffany. Sebenarnya Tiffany merasa sangat kasian dengan Jessica yang selalu tidur dengan posisi seperti itu, tapi setiap Tiffany menawarkan Jessica untuk tidur di ranjangnya selalu saja Jessica menolak dengan alasan bahwa pasien rumah sakit ini bukan Jessica tapi dia.

“Eung… Tiffany perlu sesuatu?” Mata Jessica sedikit terbuka merasakan gerakan ranjang tempat dia bersandar.

“Tidak, aku hanya ingin mengambil minum. Kau boleh tidur lagi.” Jawab Tiffany sambil berusaha mengapai gelas di samping tempat tidurnya.

“Biar ku bantu.” Dengan wajah mengantuk Jessica menuangkan air kedalam gelas dan menyerahkan gelas berisi air kepada Tiffany. Sikap perhatian Jessica membuat gadis yang lebih muda tersenyum.

“Terima kasih.” Ucap Tiffany dengan senyum masih tergambar di wajahnya. Jessica mengambil gelas kosong ditangan Tiffany dan meletakkannya kembali seperti semula.

“Ada yang salah? Kenapa kau tersenyum seperti itu?” Tanya Jessica masih dengan wajah mengantuknya. Padahal Jessica bisa memilih untuk melanjutkan tidur.

“Tidak. Hanya merasa aneh padahal mereka bilang kau tukang tidur dan tidurmu seperti orang mati, tapi kau selalu terbangun walaupun aku hanya bergerak sedikit.” Tiffany sedikit tertawa mengingat teman – temannya mengatakan kebiasaan tidur gadis di hadapannya.

“Kau tidak seperti orang yang suka tertidur seperti itu.” Lanjut Tiffany.

Mendengar pernyataan Tiffany membuat Jessica ikut terbingung. Bahkan dengan alarm kebakaran atau suara bom Jessica yakin dia tidak akan bergerak dalam tidurnya, tapi hanya butuh satu gerakan kecil dari Tiffany membuat dirinya terbangun. Entah sihir apa yang Tiffany berikan padanya, kalau saja gadis itu tau bahwa dialah yang membuat Jessica seperti ini.

TBC

9 thoughts on “[Chapter] Hope – Chapter 04

  1. Mantap jiwa nih ff.. sumvah thor, aing g kepikiran nih ff bakal dsngkutpautkn dgn masa lalu snsd.,
    Njirr wow bngt ini, kirain cman ff kyk biasanya, spsang keksih trus pnya shbat dan g jd 1 kek gni…
    .
    .
    Kapan nih, dedi jessi critain smua ke mamih.. pngen lht momen sweet mereka, yg pelukan aplg kisseu 😂😂

  2. huwa…. akhirnya ff HOPE updet juga senang nya…. 😁😁
    jessi benar2 sangat mencintai tiffany, bahkan jessi berubah. biasanya kalau jessi tidur seperti orang mati, tapi hanya dgn sedikit gerakan dari tiffany jessi bisa terbangun.
    jessi benar 2 penuh perhatian dan Kasih sayang merawat dan menjaga tiffy.
    aku masih penasaran dgn ceritanya bagaimana tiffy bisa koma dan jeti bisa bertunangan??.
    seperti nya daddy hwang dan michel unnie belum ada jenguk tiffany dech?? 😁😁😁
    oya thor, aku seneng banget dgn ff mu yg judul nya ” OF JESSICA JUNG AND TIFFANY HWANG” entah udah berapa kali aku baca, tapi ga bosan2 , dr segi bahasa walau sedikit berat tapi enak di baca, dan ceritanya romantis banget. 😀

  3. Soo Mao kewong sama om sekuter.. Iy yak Jessie knp mudah bangon saat Itu berhubungan dgn fany.. Fany sembuh dunk Kasiiian Jessie tu..

    Jgn lama dunk update ny Thor

  4. chapnya pendek kayak taeyeon sama sunny..hehe
    Tapi aku sukaaaa, akhirnya kamu update thor, aku udah gak sabar nunggu jeti kiss..dan pengen tau kenapa fany bisa koma

  5. Udah dari kapan tau gue ga baca panpik… Hehe

    “Hey, author, whats up? Gimane kabarnya ni? Keep healty aje yaa.. Lg musin angin(?) temennya ujan… ”

    Dududuh… Jadi nyessh pas tau adegan2 diatas pas kapan tau udah snsd bubar(?) atau apa tah, gatau… Hehe wish nya aja buat author yang cepet2 bikin jessie jadi dalang dan pani jadi penonton alay.. Wkwk
    cedihcedihan nya jangan lamalama cukup ngakak dan tersedak..

    Duh, ngaco!

    I’ll wait you di lampu merah author.. Ne ne ne semangat dan jaga kesehatan ya

    Duh, perhatiannya~

Leave a comment